Basmallah sebuah kalimat yang tidak asing bagi seorang muslim. Basmallah diucapkan ketika akan memulai setiap perkara yang bermanfaat. Rasulullah bersabda “Kullu amalin Laa yubda’ bibasmallah fahuwa aqto’ “Artinya: “Setiap perkara yang tidak dimulai dengan basmillah (dalam riwayat lain: dengan mengingat Allah), maka amalan tersebut terputus (kurang) keberkahan-Nya.” Kalimat ini bisa kita maknai bahwa setiap pekerjaan baik yang kita lakukan apapun itu selalu bernilai sebagai ibadah jika diawali dengan basmallah. Satu kata yang mudah dan ringan diucapkan, namun ternyata cukup berat untuk dilaksanakan. Bisa kita bayangkan, betapa banyak pahala yang kita dapatkan ketika kita mengawalinya dengan lafadz basmallah. Mau makan basmallah, memakai sepatu basmallah, mau pergi basmallah, bayangkan saja, betapa tenangnya hidup kita dengan selalu mengawali aktivitas dengan basmallah.
Ada baiknya jika umat Islam memperhatikan sinisme yang dilontarkan sosiolog barat, MaxWeber, soal sosial keterpinggiran umat islam. Weber menyindir, Mengapa umat nasrani dunia lebih maju dari umat Islam dunia?? Karena nasrani meninggalkan ajaran agamanya dan mempraktikan apa yang diajarkan Islam. Sebaliknya, masih menurut Weber, Mengapa umat Islam mundur, baik secara politis, ekonomi, budaya, militer, maupun penguasaan informasi? Karena umat islam telah meninggalkan spirit ajaran islam yang sangat modern.
Mengucapkan kata basmallah dalam setiap kesempatan merupakan bentuk praktik dari ajaran Islam. Namun, hal ini sangat diabaikan oleh umat islam dunia khususnya Indonesia. Paling tidak dengan membaca basmallah akan mencegah kita untuk berbuat maksiat. Bayangkan saja, kalau koruptor-koruptor sebelum melakukan penggelapan dana mengawalinya dengan membaca basmallah terlebih dahulu? Masihkah koruptor tersebut melanjutkan perbuatan nista. Akan tetapi, pertanyaannya, sudahkah mereka membaca basmallah??...^_^
By: Chems
By: Chems
0 komentar:
Post a Comment